JAKARTA,JPI - Pemerintah telah menggelar market sounding proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Selasa (18/10/2022) kemarin. Selesai gelaran, pengembang properti mulai berbondong-bondong menjajaki peluang potensi di kawasan tersebut. Berdasarkan informasi yang dikutip dari Bisnis.com, setidaknya ada 5 emiten properti yang memulai penjajakan, membidik proyek tertentu, bahkan komitmen investasi lahan di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Meski RPP tentang kemudahan berusaha atau investasi di IKN belum juga diundangkan. Namun, berbagai insentif yang ditawarkan pemerintah dinilai menarik bagi para pelaku usaha. Dalam hal ini, para pengembang properti diberikan perizinan HGB selama 80 tahun bagi investor IKN, bahkan ada potensi perpanjangan hingga 160 tahun jika pemanfaatannya baik.
Selain perizinan HGB, jenis insentif yang disiapkan pemangku kebijakan dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Kemudahan dan Fasilitas Penanaman Modal di IKN Nusantara sebagai aturan turunan dari UU No. 3/2022 tentang Ibu Kota Negara. Insentif tersebut adalah super tax deduction, pembebasan bea masuk, hingga fasilitas pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Impor. Tax holiday yang menjadi stimulus andalan pun tetap tersaji bagi investor.
Berikut ini daftar 5 perusahaan properti yang minat investasi di IKN:
- PT Ciputra Development Tbk.
Direktur PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), Budiarsa Sastrawinata menyampaikan ketertarikannya untuk ikut terlibat dalam proyek pembangunan IKN Nusantara. Hal tersebut ditunjukkan dengan disampaikannya letter of interest ke pemerintah.
"Surat minat sudah diberikan untuk melakukan kegiatan di IKN yang disampaikan Grup Ciputra. Kami yakin suratnya akan ditindaklanjuti untuk dapat ikut menorehkan sejarah baru," kata Budiarsa di acara Market Sounding IKN di Ballroom Djakarta Theater XXI, Selasa (18/10/2022).
Budiarsa bahkan tak ragu mengatakan berminat untuk berinvestasi di lahan 300 hektare sebagai tahap awal. Hal tersebut menjadi komitmen Ciputra untuk ikut dalam pembangunan IKN.
- PT Pakuwon Jati Tbk.
Direktur Pengembangan PT Pakuwon Jati Tbk., Ivy Wong mengatakan pihaknya pun sudah memiliki ketertarikan untuk berpartisipasi dalam tender proyek pembangunan properti di IKN.
"Apa yang akan kita bangun di sana, jelas Pakuwon biasa bangun mal. Kita juga ingin ada lahan yang di IKN yang bisa kita gunakan untuk mixed-use development," kata Ivy seperti dikutip Bisnis.com.
Ivy juga menyampaikan bahwa pihaknya berharap ada sejumlah insentif yang digulirkan dari pemerintah untuk para investor di IKN. Beberapa di antaranya yaitu terkait pembebasan pajak, mengingat biaya pembangunan saat ini naik karena inflasi.
"Mungkin bisa kasih insentif pajak ya karena sekarang bangunan cost-nya juga udah mulai naik. Misalkan ada bebas pajak terus memungkinkan juga kalau misalkan di pajak recurring untuk hotelnya," ujarnya.
- PT Intiland Development Tbk.
Corporate Secretary PT Intiland Development Tbk. (DILD), Theresia Rustandi menegaskan pihaknya saat ini masih dalam proses pengkajian, kendati selalu terbuka melihat peluang bisnis di IKN.
"Sebagai developer, kami prinsipnya selalu terbuka terhadap setiap kesempatan bisnis, termasuk untuk pembangunan IKN. Kami masih dalam tahapan pengkajian untuk melihat prospek dan setiap peluang untuk pengembangan di IKN," ujar Theresia.
- PT Perintis Triniti Properti Tbk
Chief Investment Officer PT Perintis Triniti Properti Tbk. Riska Afriani juga menyampaikan ketertarikannya untuk berinvestasi di IKN. Namun, pihaknya masih dalam proses menelaah dan belum dapat memastikan proyek apa yang disasar.
"Iya saat ini sedang dalam tahap penjajakan," kata Riska
Di sisi lain, Triniti Land saat ini baru akan memulai rights issue pada pertengahan November mendatang. Adapun dana perolehan akan digunakan untuk mega proyek di Labuan Bajo dan Lampung.
- PT Agung Podomoro Land Tbk
PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) menunjukkan antusiasme pembangunan IKN baru itu dengan cara lain. Meski belum blak-blakan menyatakan akan masuk ke kawasan tersebut. Namun, pihaknya gencar membangun proyek di sekitar IKN. Adapun, wilayah yang disasarnya di tahun ini yaitu Samarinda dengan meluncurkan kawasan The Premiere Hills. Samarinda dinilai sebagai kota besar yang akan menjadi sasaran para pendatang di Kalimantan Timur, seiring masifnya pembangunan di IKN.