Jeddah, JPI – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud, menegaskan komitmen memperkuat kemitraan strategis lintas sektor dalam pertemuan bilateral di Istana Al-Salam, Jeddah, Rabu (2/7).
Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan dan penandatanganan nota kesepahaman antara pelaku usaha kedua negara, dengan total nilai mencapai USD27 miliar. Investasi ini mencakup sektor energi bersih, petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan.
“Kesepakatan ini mencerminkan aspirasi menuju kemitraan ekonomi yang lebih maju,” bunyi pernyataan bersama yang dirilis usai pertemuan.
Fokus Kerja Sama: Energi, Kesehatan, dan Keamanan
Kedua negara sepakat memperluas kolaborasi di bidang energi, termasuk pasokan minyak dan turunannya, pengembangan energi baru dan terbarukan, efisiensi energi, hidrogen bersih, hingga kecerdasan buatan untuk transisi energi berkelanjutan.
Di bidang kesehatan, Prabowo dan MBS menegaskan pentingnya penguatan layanan kesehatan jemaah haji dan umrah. Investasi di sektor farmasi, vaksin, teknologi kesehatan, serta pengembangan SDM juga menjadi bagian dari agenda bersama.
Untuk keamanan, kedua pemimpin sepakat mempererat kerja sama kontra-terorisme, penanggulangan ekstremisme, keamanan siber, serta pelatihan dan pertukaran informasi strategis.
Dorong Sinergi Visi 2030 dan Indonesia Emas 2045
Presiden Prabowo dan Pangeran MBS menyoroti peluang besar dari sinergi Visi Arab Saudi 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045. Keduanya menilai visi tersebut dapat mempercepat transformasi ekonomi dan memperluas kemitraan di sektor prioritas.
Dalam lima tahun terakhir, nilai perdagangan RI-Arab Saudi mencapai USD31,5 miliar, menjadikan Arab Saudi sebagai salah satu mitra dagang utama Indonesia di kawasan.
Percepatan Perjanjian Perdagangan Bebas
Kedua negara juga mendukung percepatan penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas antara Indonesia dan negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC). Mereka menyambut positif hasil perundingan yang telah dilakukan pada September 2024 dan Februari 2025.
Selain perdagangan dan investasi, kedua pemimpin sepakat memperkuat kerja sama di berbagai sektor strategis, antara lain ekonomi digital, pendidikan dan riset, ketenagakerjaan, pariwisata, industri, pertanian, perikanan, hingga konektivitas penerbangan.
Peta Jalan Investasi Mineral
Di sektor pertambangan, Indonesia dan Arab Saudi sepakat membentuk peta jalan investasi bersama yang mencakup pertukaran teknologi, eksplorasi tambang, serta pemrosesan mineral berbasis teknologi modern. Langkah ini ditujukan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan inklusif.
Keseluruhan kesepakatan ini diharapkan menjadi fondasi kemitraan jangka panjang yang berorientasi pada pembangunan hijau, berkelanjutan, dan tahan terhadap tantangan global.