Jakarta,JPI—Wilayah Jakarta Timur disebut masih memiliki potensi besar dalam pengembangan properti hunian. Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan pengembangan wilayah Jakarta Timur perlu didorong sentra ekonomi baru. Pasalnya, saat ini belum begitu banyak sentra ekonomi baru di Jakarta Timur.
“Pengembang yang juga membangun hunian juga perlu memikirkan untuk membangun sentra ekonomi baru seperti kuliner yang bisa mendatangkan masyarakat,” ujarnya, Kamis (30/6/2022).
Salah satu yang menjadi daya tarik utama di Jakarta Timur yakni terbentuknya simpul layanan transportasi besar berupa hub Cawang yang nantinya terintegrasi dengan kereta api cepat dan terintegrasi dengan LRT Jabodetabek. Kawasan hunian akan mudah tumbuh dan berkembang cepat dengan didukung oleh jaringan infrastruktur, transportasi publik dan menjamurnya pusat-pusat kegiatan ekonomi.
“Pusat permukiman yang diminati konsumen adalah kawasan hunian yang mudah diakses. Begitu pula kehadiran beragam fasilitas umum sebagai pendukung yang kuat bagi sebuah kawasan,” katanya.
Dari sisi potensi lingkungan, Jakarta Timur seperti wilayah Cijantung itu masih memiliki ruang terbuka hijau yang luas, intensitas curah hujan yang tinggi sehingga dari sisi iklim secara makro, Cijantung masih memiliki suhu udara yang lebih sejuk dibanding wilayah lain di Jakarta.
Selain lokasinya cukup strategis, kondisi lingkungannya pun cukup nyaman untuk hunian.
“Wilayah Cijantung memang dikenal sebagai kawasan hunian yang masih terjaga keasriannya di Jakarta Timur. Karena itu, ada beberapa wilayah tetap dipertahankan sebagai area hijau seperti hutan kota,” ucapnya.
Menurut Yayat, lokasi dan aksesibilitas merupakan poin penting yang mampu mendongkrak nilai investasi sebuah kawasan hunian.
“Hadirnya produk properti hunian Synthesis Huis di wilayah Cijantung Jakarta Timur merupakan langkah tepat. Selain mempunyai nilai lebih dari sisi strategis bagi lokasi perumahan. Synthesis Huis juga diuntungkan dengan letaknya yang berdampingan hutan kota Cijantung, Jakarta Timur. Rasanya sulit menemukan lokasi perumahan seperti ini, apalagi di Jakarta,” tuturnya.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang Kota, Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta (DCKTRP) Merry Morfosa menuturkan Jakarta Timur siap bertransformasi menjadi kawasan hunian potensial baru di Jakarta. Wilayah Jakarta Timur juga sedang dirancang sebagai kota administrasi yang prospektif untuk perkembangan properti.
“Saat ini kami masih menunggu penerapan (RANPERGUB) tentang penataan kota terutama kawasan hunian,” ucapnya.
Merry menuturkan khusus di wilayah Cijantung Kecamatan Pasar Rebo memang telah dirancang sebagai fungsi hunian.
Untuk potensial perkembangan properti, juga telah menyusun zona dan sub zona sesuai Rancangan Peraturan Gubernur, rencana pola ruang RDTR, rencana struktur ruang, serta peraturan zonasi.
“Kami juga telah membuat ketentuan dan penggunaan lahan untuk kegiatan hunian, termasuk ketentuan intensitas pemanfaatan ruang pada zona perumahan, ketentuan tata bangunan dan prasarana minimal, ketentuan kegiatan hunian, persyaratan dasar perizinan berusaha dan kewajiban pembangunan,” tuturnya.
Pihaknya juga telah mengatur berbagai rancangan tata kota terkait kawasan hunian, baik untuk rumah tapak, rumah flat maupun rumah susun, termasuk juga pengembangan real estate yaitu pemecahan kavlingnya minimal 60 meter persegi tidak boleh lebih kecil dari luas itu.
“Izin untuk membangun rumah tinggal juga sudah kami diterapkan sampai empat lantai,” pungkasnya.