Jakarta,JPI—Bulan Desember bagi industri perumahan khususnya insan rumah subsidi adalah hal yang istimewa. Tanggal 10 Desember lalu adalah HUT KPR yang ke 45, sebuah perjalanan panjang untuk pembiayaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dan untuk kesekian kalinya Bank BTN yang merupakan bank pertama yang menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) memberikan penghargaan bagi stakeholder rumah subsidi. Menariknya untuk kesekian kalinya anggota Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) mendominasi penghargaan terkait realisasi unit terbanyak secara nasional di 2021.
Junaidi Abdillah, Ketua Umum DPP Apersi, bersyukur setiap tahun anggota Apersi selalu mendominasi pasokan rumah subsidi terkait jumlah realisasinya.
“Ini membuktikan komitmen organisasi kita terkait program satu juta rumah khususnya pembangunan rumah subsidi untuk MBR. Tak hanya KPR konvensional, di KPR syariah kita juga terbanyak dalam penyalurannya,” jelasnya.
Untuk realisasi penyaluran rumah subsidi terbanyak dari peringkat 1 sampai 3, adalah PT Serena Inti Sejati, Pesona Kahuripan Group, dan PT Saipul Putra Sakti. Ketiga proyek itu berlokasi di Jawa Barat.
Selain itu, juga ada PT Hidayat Anugrah Pratama anggota Apersi dari Sulawesi Selatan yang mendapatkan penghargaan karena realisasi unit terbanyak melalui KPR Syariah BTN.
Saat ini, menurut Junaidi pada Selasa (14/12/2021), realisasi akad KPR bersubsidi dari anggota Apersi dari Januari sampai 10 Desember ini mencapai 104.414 unit. Penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (FLPP PPDPP) dari Januari hingga akhir 2021 sebanyak 170.000-an unit. Sedangkan untuk KPR komersial Apersi merealisasikan 10.906 unit.
“Penyaluran rumah subsidi ini 60 persen lebih dari total realisasi KPR PPDPP. Lebih dari separuh rumah yang support itu Apersi. Sebagian besar pemasok pembangunan rumah bersubsidi tersebut ada di Jawa Barat,” tambah Junaidi.
Suherman, Founder Pesona Kahuripan Group, menyatakan bahwa awards ini menjadi penyemangat dirinya dan seluruh jajaran manajemen perusahaan. Menurutnya, jika tak ada kendala, kuota perusahaannya bisa mencatatkan jumlah realisasi unit rumah subsidi lebih banyak.
“Jumlah unit rumah subsidi yang kita realisasikan tahun ini mencapai 1.550 unit. Seharusnya bisa lebih jika kuota FLPP tak habis, karena unit ready stock kami mencapai 900 unit,” kata Herman yang menegaskan unit ready ini sebenanrnya hanya menunggu, karena persyaratan konsumen sudah lengkap, tapi kuota habis. Untuk itu, dia berharap di sisa waktu 2021 ini pemerintah menambah kuota.
“Harusnya segera direalisasikan dan beberapa teman anggota Apersi yang lain juga menunggu tambahan kuota ini, bukan hanya Pesona Kahuripan,” jelas Herman.