Jakarta,JPI--Progres pembebasan lahan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) secara keseluruhan baru mencapai 80 persen. Padahal, jalan bebas hambatan berbayar ini ditargetkan tuntas pada 2022. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Cinere-Jagorawi dan Serpong-Cinere Eko Santoso seperti dikutip Kompas.com, mengatakan bahwa tanah yang sudah dibebaskan baru mencapai 80 persen dan saat ini konstruksi sudah masuk ke titik-titik tanah yang sudah bebas,.
Ada beberapa hal yang membuat proses pembebasan tanah tol tersebut menjadi sangat lama seperti ketidaksesuaian data tanah yang dimilliki masyarakat. Sehingga, imbuh Eko, ketidaksesuaian data tersebut mengakibatkan ketimpangan kepemilikan tanah.
Dalam mengatasi permasalahan tersebut, telah dilakukan proses percepatan pembebasan tanah seperti pemberkasan warga yang masih terkendala tanah sisa. Kemudian, sanggahan, administrasi, dan mempercepat proses validasi yang selesai Agustus lalu.
Untuk warga yang belum mengajukan berkas maupun menolak biaya pembebasan lahan, konsinyasi atau penitipan ke pengadilan dilakukan pekan kedua Agustus. Eko mengatakan, proses pembebasan lahan dilakukan oleh semua instansi terkait yang sesuai dengan kewenangan mereka masing-masing.
"Perlu adanya pengosongan lahan di tanah yang sudah bebas maksimal dua minggu terhitung sejak dilakukan pembayaran," lanjut Eko.
Setelah dilakukan pembayaran pembebasan, lahan pun harus dibebaskan yang suratnya ditembuskan ke PT Translingkar Kita Jaya (TLKJ) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang membangun Tol Cijago.
Eko mengungkapkan, meski beberapa warga telah mengajukan berkas pembayaran, namun masih terkendala tanah sisa, sanggahan, penerbitan peta bidang parsial dan administrasi kepada warga yang berhak.
Untuk diketahui, total kebutuhan tanah Tol Cijago mencakup 1,611 bidang atau seluas 43,04 hektar. Per 12 Agustus, sisa tanah yang perlu dibebaskan mencapai 24,68 persen dengan rincian Kelurahan Tanah Baru sebanyak 36 bidang atau 0,76 hektar. Kemudian, Kelurahan Krukut sebanyak 93 bidang seluas 3,18 hektar, Kelurahan Limo dan Keluarah Cinangkan masing-masing sebanyak 451 bidang dan 1 bidang yaitu seluas 6,68 hektar dan 0,01 hektar.
Khusus Seksi 3 Kukusan-Cinere jalan tol tersebut, pengadaan lahannya meliputi empat keluarahan yakni, Kelurahan Tanah Baru 431 bidang seluas 12,138 hektar. Sementara itu, Keluarahan Krukut 443 bidang seluas 15.089 hektar, Kelurahan Limo 656 bidang seluas 14.96 hektar, juga Kelurahan Cinangka sejumlah 81 bidang seluas 81 hektar.
Terhambatnya pembebasan lahan ini akhirnya berimbas pada pengerjaan kontruksi, struktur jembatan, relokasi utilas, relokasi jalan pendamping dan keseluruhan pada proyek ini.
Namun demikian, Eko memastikan, Seksi 3 STA 9+314,91 dan STA 15+000 Cinere-Limo ditargetkan dapat beroperasi 2022. Sementara STA 11+500 hingga STA 15+000 ruas Limo-Kukusan bakal beroperasi Juni 2022.
Adapun Cijago merupakan bagian dari jaringan Tol JORR II yang terdiri dari enam ruas Misalnya, Tol Cimanggis-Cibitung dan Tol Cibitung-Cilincing. Kemudian, Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran, Tol Serpong-Kunciran, serta Tol Serpong-Cinere.
Kehadiran Tol Cijago diyakini dapat memudahkan mobilitas dan aktivitas masyarakat di wilayahnya sekitarnya seperti Jalan Juanda, Jalan Margonda, dan sejumlah kampus di Depok sampai ke Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Selain itu, tol ini juga diharapkan dapat menekan biaya logistik, serta meningkatkan perekonomian daerah sekitar tol itu.