Jakarta,JPI—Perpindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) akan dilakukan secara bertahap setelah Agustus 2024. Menyusul dengan kedatangan massa ke Ibu Kota Nusantara (IKN), tempat tinggal ASN yang berbentuk rumah susun (rusun) terus dilakukan.
Saat ini, dikatakan progres pembangunan rusun ASN-Hankam baru berjalan 34%. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Silvia Halim, mengatakan rusun tempat tinggal ASN nantinya akan terdiri dari 47 tower. Pembangunannya pun akan dicicil sampai akhir tahun 2024.
"Dari 47 tower itu akan diselesaikan secara bertahap. Tahap pertama di bulan Juni 12 tower, tahap kedua di September itu 21 tower, dan paling terakhir di November itu 14 tower. Jika kita berbicara totalitasnya itu baru di November," ungkap Silvia di ICE BSD City pada Kamis (23/2/2024).
"Yang penting tahap awal di Juni on track untuk menuju target penyelesaiannya. Nanti itu yang akan digunakan untuk merumahkan ASN yang berpindah. Jadi terbayang ya ASN tidak akan langsung segelombongan. Tapi ditahapin juga karena kita mau make sure saat pindah dia nyaman," jelasnya.
"Kalau kantor, selain kantor Presiden dan Istana Presiden, kantor Kemensetneg, Setpres, ada juga kantor Kemenko. Dinamakan Kemenko tetapi sebenarnya intensinya adalah sharing office dari berbagai kementerian," tambahnya.
Selain pembangunan tower rusun, pemerintah juga tengah mempertimbangkan setiap unit bisa diisi oleh satu keluarga sendiri atau memakai sistem sharing unit.
"Kembali masih didetailkan oleh Kemenpan RB karena di tahap awal dengan sharing unit atau mau langsung 1 unit untuk 1 keluarga. Ini kan strategi strategi yang butuh pendetailan. Nah kita harus meng-consider kesejahteraan ASN sendiri " ujarnya.
Silvia mengungkapkan pada 17 Agustus 2024 nanti, IKN akan kedatangan sekitar 9.000-10.000 tamu undangan. Jumlah ini sudah termasuk dengan petugas upacara yang akan mengibarkan bendera di IKN.
"Setelah rekapitulasi, 9.000 sampai 10.000, itu total tamu dan juga mungkin petugas," sebutnya.
Dia mengatakan tamu-tamu yang datang di bulan Agustus 2024 kemungkinan tidak semuanya menginap di IKN, tetapi ada pula yang berada di Balikpapan.
"Kita ekspektasi akan ada massa sebanyak itu di Kota Balikpapan khususnya, sebagai titik penginapan bagi tamu-tamu, jadi (pemerintah) making sure ketersediaan pangan ada, bahan bakar juga," ungkap Silvia.
"Karena memang kita menyadari kondisi kotanya kan memang juga belum jadi full seperti Jakarta. Jadi daya tampung ada limitasinya. Kita juga mau memastikan public safety-nya. kita juga sudah menggunakan hybrid system. Jadi nggak semua hadir in person di upacara bendera," lanjutnya
sumber: detik.com